PENGANTAR & TATAKRAMA BERDOA
"Dan apabila
hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah),
sesungguhnya Aku dekat.
Aku
memperkenankan permohonan orang yang berdoa
apabila dia
berdoa kepadaKu.
Sebab itu
hendaklah mereka memohon kepadaKu
supaya mereka
memperoleh petunjuk."
(Qur'an Surat Al
Baqarah 186)
Berdoa merupakan
puncak ibadah yang menggambarkan peristiwa pertemuan seorang hamba dengan Sang
Khalik.
Sebelum kita
berdoa, hendaknya dimulai dengan etika yang luhur (Adab Berdoa), agar kita
memiliki kesiapan batin untuk berkomunikasi dengan Allah SWT sebelum
menyampaikan maksud yang sebenarnya.
Di antara tata
cara berdoa yang baik adalah apabila diawali dan diakhiri dengan membaca umul
Qur'an Surat Al Fatihah.
===================================
TATAKRAMA BERDOA
Semua orang pasti
mengharapkan doanya dikabulkan. Namun kenyataannya, tidak sedikit orang yang
kecewa karena doanya belum dikabulkan padahal sudah sering berdoa.
Hal ini membuat
kita harus introspeksi diri, bahwa mungkin saja doa kita belum atau tidak
tekabulkan karena kita menjalakan prosedur yang salah.
Disini akan dijelaskan bagaimana prosedur doa yang benar.
1.
Awali doa dengan Asmaul Husna
Allah mempunyai
Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna
itu… (Q.S. Al A’raf : 180).
Asmaul Husna
artinya nama-nama Allah yang baik, misalnya Ar Rahmaan (Maha Pemurah), Al
Hakiim (Maha Bijaksana), Ar Rahiim (Maha Penyayang), Al Kariim ( Maha
Dermawan), Al Aliim (Maha Mengetahui).
Merujuk pada ayat
ini, ketika kita akan berdoa, awali dengan Asmaul Husna yang kita hapal,
misalnya Ya Rahmaa, Ya Rahiim, setelah itu baru kita berdoa.
Tidak ada dalil
yang mengharuskan berapa jumlah Asmaul Husna yang harus dibaca. Jadi baca saja
semampu dan sekehendak kita. Pokoknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Sekiranya kita
mengerti makna setiap Asmaul Husna, alangkah baiknya kalau Asmaul Husna yang
kita baca itu ada hubungan dengan permintaan kita, misalnya kalau kita minta
ilmu, awali dengan Ya ‘Aliim (Wahai Yang Maha Mengetahui), Ya Hakiim (Wahai
Yang Maha Bijksana). Kalau minta ampun, awali dengan Yaa Ghafuur ( Wahai Yang
Maha Penganpun), Yaa Rahiim (wahai Yang Maha Penyayang). Tapi walau makna
Asmaul Husna itu tidak ada korelasinya ,juga tidak ada masalah,yang penting
awali doa dengan Asmaul Husna.
2.
Mengucapkan Kalimah Tauhid
Setelah membaca
Asmaul Husna, kemudian kita mengucapkan Kalimah Tauhid, yaitu pernyataan yang
mengekpresikan keimanan kita kepada Allah SWT. Kita nyatakan bahwa Allah SWT
itu Mahatunggal, Maha Berkuasa, tak ada sekutu bagi-Nya, dll.
Kalimah Tauhid
yang baik kita baca saat berdoa antara lain sebagai berikut:
“allahumma inni
asaluka bi anni asyhadu annaka antallahu laa ilaaha illa ata alhadu shamadul
ladzi lam yalid wa lam yulad wa lam yakullahu kufuwan ahad”
Artinya:
Sesungguhnya aku
memohon kepadaMu Ya Allah, dengan bersaksi bahwa sesungguhnya Engkau
adalah Allah yang tiada Tuhan selain Engkau, Yang Mahatunggal, yang menjadi
tempatku bergantung, Yang tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan, dan tidak
ada seorangpun yang setara dengan Dia.
(H.R.Muttafaq
‘allaih)
3.
Diawali dengan Hamdalah dan
Shalawat
Dari Fadhalah bin
‘Ubaid r.a. berkata:
“Tatkala Nabi
s.a.w duduk di mesjid, tiba-tiba seorang laki-laki masuk, lalu shalat, setelah
selesai ia membaca doa “Allahumaghfirlii warhamnii.” Maka Rasulullahpun
berkata;” Wahai kawan, engkau terburu-buru. Jika kau shalat,duduklah dulu
kemudian bacalah puji-pujian kepada Allah karena Dia yang memilikinya, lalu kau
baca shalawat kepadaku,dan lalu berdoa.”
Berkata pula
Fadhalah:
“Kemudian dating
pula seseorang yang lain, setelah shalat ia memuji Allah dan membaca shalawat
untuk Nabi s.a.w. dansetelah itu Nabi bersabda : “Berdoalah, akan dipenuhi!”
(HR Ahmad, Abu
Daud, Nasa’I dan tirmidzi)
4.
Mengulangi Doa
Berkata
Mas’ud r.a.
“Kaana alaihish
shalaatu was salaamu idza da’aa, da’aa tsalatsan wa idzaa sa’ala tsalaatsan”
Adalah Nabi
s.a.w, apabila berdoa, ia berdoa tiga-tiga kali, dan apabila ia meminta ,juga
meminta tiga-tiga kali (HR Muslim)
5.
Yakin Akan Dipenuhi
Sesungguhnya
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Aku akan mengikuti persangkaan hamba-Ku
kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apabila ia berdoa kepada-Ku (HR Bukhari
dan Muslim)
“Dan jika
kamu memohon kepada Allah , wahai manusia,mohonlah langsung ke hadhirat-Nya
dengan keyakinan yang penuh bahwa doamu akan dikabulkan , karena Allah
tidak mengabulkan doa hamba-Nya yang keluar dari hati yang lalai.”(HR Ahmad)
6.
Merendahkan Hati ,
Melembutkan Suara, dan Tidak Berlebihan
“Berdoalah kepada
Tuhanmu dengan berendah hati dan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Al A’raf:55)
“Kami berangkat
bersama Rasulullah saw maka tatkala kami telah dekat ke Madinah
bertakbirlah Nabi dan bertakbirlah manusia serta mereka mengeraskan
suara mereka. Maka berkatalah Rasulullah saw :” Hai manusia sesungguhnya
Dzat yang kamu seru itu, tidak tuli dan tidak jauh, sesungguhnya Tuhan yang
kamu seru itu ada di antara kamu dan di antara leher kendaraan kamu. (Muttafaq
Alaihi)
7.
Dengan Rasa Takut dan Penuh
Harap
“Dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya, dan
baerdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan dikabulkan ) dan harap
(akan diterima). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.”
(QS Al A’raf:56)
8.
Menghadap Kiblat
Nabi mendatangi
tempat wuquf di Arafah, dan ia menghadap kiblat dan terus menerus berdoa hingga
matahari tenggelam (HR Muslim)
9.
Sabar dan Shalat
“Minta tolonglah
kalian dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya hal yang demikian itu adalah berat
kecuali bagi orang-orang khusyu.” (QS Al Baqarah:45)
“Hai orang-orang
yang beriman, minta tolonglah kalian (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar (QS Al Baqarah 153)
10.
Manfaatkan Waktu-waktu
Terbaik
Sesungguhnya
berdoa itu bisa kita lakukan kapan dan dimana saja, namun dalam sejumlah
riwayat disebutkan ada sejumlah waktu yang sangat baik untuk diisi dengan doa,
yaitu:
a.
Sepertiga akhir malam
Rasulullah
bersabda, “ Setiap malam, Tuhan kita turun ke langit dunia ketika tersisa
sepertiga malam yang akhir. Maka Allah berfirman , barangsiapayang berdoa
kepada-Ku, pasti akun Aku kabulkan, dan siapa yang memohon kepada-Ku pasti akan
Aku beri,dan siapa yang memohon kepada-K, pasti akan Aku ampuni.”
(HR. Bukhari ,
Muslim dan Tirmidzi).
Yang dimaksud
sepertiga akhir malam adalah sekitar jam 3 pagi.
b.
Tengah malam dan setelah
shalat fardlu
Rasulullah pernah
ditanya, ‘wahai Rasulullah, kapankah doa yang paling didengar Allah/’
Rasulullah menjawab ,” Doa di tengah malam dan doa setelah shalat fardlu
(wajib).”
(HR. Tirmidzi)
Yangdimaksud
pertengahan malam pada riwayat ini sekitar jam satu pagi. Sedangkan yang
dimaksud akhir shalat wajib yaitu setelah salam.
c.
Pada saat lapang
Biasanya kita
rajin berdoa kalau sedang menghadapi kesulitan, sedang kepepet, atau dalam
keadaan terpuruk. Kalau dalam keadaan sulit kita ingin doa kita cepat
dikabulkan.Karenanya perbanyaklah doa ketika sedang lapang ,ketika sedang tidak
mengalami kesulitan, sebagaimana sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang
menginginkan doanya dipenuhi Allah ketika ia dalam kesulitan maka hendaklah ia
memperbanyak doa di waktu lapangnya.” (HR Tirmidzi dan Hakim)
d.
Ketika sujud
Rasulullah saw
bersabda , “Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya ialah
ketika sujud. Maka perbanyaklah doa ketika sujud.” (HR Muslim)
Hadis sahih ini
menganjurkan agar kita memperbanyak doa ketika sujud. Caranya , selesai kita
membaca doa “Subhaana Rabbiyal A’la, kita bias lanjutkan dengan doa apa saja
yang kita kehendaki. Hadis ini juga tidak menjelaskan pada sujud yang ke
berapa doa itu dibaca. Ini mengandung isyarat bahwa kita boleh berdoa
pada sujud yang mana saja, tidak harus sujud yang terakhir.
e.
Pada hari Jum’at
Rasulullah saw
bersabda,”Pada hari Jum’at itu ada suatu saat yang apabila kebetulan
seorang muslim berdiri shalat sambil meminta sesuatu (berdoa) kepada
Allah swt, maka Allah akan memberinya apa yang ia minta.” (HR Muttafaq ‘Alaih).
Keterangan ini
member i arahan bahwa kalau sedang shalat Jum’at kita dianjurkan untuk
memperbanyak doa, sebab pada waktu tersebut ada sa’tul ijaabah (waktu
terkabulnya doa).
f.
Antara azan dan iqamah
Rasulullah
saw bersabda, “ Doa antara azan dan qamat tidak akan ditolak.” (HR
Tirmidzi).
Selesai azan,
kadang ada jeda waktu menunggu iqamat, dalam jeda itulah sebaiknya kita
mmemperbanyak doa apa saja yang kita mau karena itu merupakan waktu yang baik
untuk berdoa.
g.
Pada hari Arafah (9
Dzulhijjah)
Tanggal 9
Dzulhijjah merupakan hari yang sangat penting bagi para jamaah haji karena
waktu tersebut diharuskan wuquf di Arafah. Nabi saw bersabda,
“Ahajju ‘Arafah” artinya puncak ibadah haji itu wuquf di Arafah. Kalau
kita berada di Arafah, perbanyaklah doa karena itu merupakan waktu yang terbaik
untuk berdoa..”
11.
Barengi Doa dengan
Ikhtiar
Doa dan Ikhtiar
bagaikan dua sisi dari mata uang yang sama, saling melengkapi, tidak bisa
dipisahkan. Kalau kita minta ilmu, barengi dengan belajar ; minta harta
dampingI dengan usaha; minta sukses iringi dengan kerja keras; minta sembuh
barengi dengan pengobatan,dll.
“…Bekerjalah
(berusahalah) kamu, maka Allah dan Rasulnya serta orang-orang beriman akan
melihat pekerjaan (ikhtiar)-mu itu…. (QS.At Taubah:105)
12. Mendoakan
orang lain tanpa diketahuinya
Doa seorang
muslim untuk saudaranya (sesama muslim) dari tempat yang jauh (tanpa
diketahuinya) akan dikabulkan (HR Muslim)
13. Mendoakan
orang lain untuk kebaikan
“….di atas orang
yang berdoa ada malaikat yang mewakili, setiap seorang muslim mendoakan
saudaranya pada kebaikan, maka malaikat yang mewakili itu berkata:”juga untukmu
seumpamanya.”…(HR Muslim)
14. Doa
orang yang dizhalimi
Takutlah akan doa
orang yang dizhalimi, karena doa itu akan diangkat ke atas, dan Allah
berfirman:”Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku pasti menolongmu, walau sesudah
beberapa saat.” (HR Thabrani)
Takutlah kamu
akan doa orang yang dizhalimi, sebab sesungguhnya tidak ada jarak pemisah
antara Allah dengan doa orang yang dizhalimi itu.(HR Tirmidzi)
15. Doa
pemimpin yang adil dan orang yang berpuasa
Tiga golongan
tidak akan ditolak doa mereka:
· Orang
yang berpuasa sehingga ia berbuka
· Pemimpin
yang adil
·
Orang yang teraniaya
(HR Tirmidzi)
16. Dinyatakan
oleh masing-masing
Seutamanya doa
adalah doa seseorang yang dinyatakan oleh dirinya ( HR Hakim)
17. Doa
bukan untuk kecelakaan
Janganlah kamu
berdoa untuk kerusakan dirimu, kerusakan anakmu dan pembatumu, jangan pula
berdoa untuk kerusakan hartamu, jangan minta kepada Allah kerusakan, karena
mana tahu sewaktu kamu minta maka Allah mengabulkannya bagimu.
(HR Muslim, Abu
Daud, Ibnu Khuzaimah)
18. Jangan
berdoa kepada selain Allah
Dan janganlah
kamu mendoa kepada selain Allah, karena ia tidak akan member manfaat dan tidak
member mudharat kepadamu. Jika kamu berbuat yang demikian, maka
sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang zhalim (QS.Yunus :106)
19. Bukan
untuk dosa, memutuskan silaturahmi dan jangan tergesa-gesa
Senantiasa
diterima doa seorang hamba Allah, apabila ia tidak berdoa untuk berbuat dosa
atau untuk memutuskan silaturahmi, dan tidak tergesa-gesa.
Lalu Rasulullah
saw ditanya,”apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa?”
Rasul bersabda:
“Seseorang berkata, aku telah berulangkali berdoa tetapi tidak juga kulihat
dikabulkan. Ia merasa rugi dan lesu sampai ia meninggalkan doanya.”
(HR Muslim dan
Tirmidzi)
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar